Sabtu, 19 November 2011

ANAK NI HAMBING

ANAK NI HAMBINGKU

Menurut gambaran kita, hal yang tak wajar jika seorang Batak dibilang Anak Ni Hambingku. Seolah-olah kita dilahirkan dari seekor kambing. Sebelum kita marah dan gusar baiklah kita baca uraian di bawah ini. Beginalah Penjelasannya semoga bermanfaat.



Sesudah puas melihat panorama Tele, kami berempat menuju Tanjung Bunga (Kec. Pangururan, Kabupaten Samosir). Saya, dengan 3 kawan satu kuliah katakan saja mereka Marga Sillahi, Marga Tarihoran, marga Sinurat. Marga Silalahi ini masih sekampungku, mereka di Sitao-tao, di atas kampung Tanjung Bunga, tepat di bawah kaki DOLOK PUSUK BUHIT.  Sedangkan Si Tarihoran Orang Sibolga dan Sinurat Orang Siantar.

Sesampai  di rumah Tanjung Bunga, Bapak dan ke tiga kawanku tersebut langsung bersalaman dan bertutur. Pendek kata bapak lebih lama martutur sama Marga Silalahi ini, karena bapak kenal dengan semua keluarga mereka, disamping itu orang tua marga silalahi ini sering jumpa dengan  bapak.

Bapak langsung berkata sama marga Silalahi ini, bah Anak Ni Hambingku do hape lakkam. Silalahi inipun dengan senang dan bangga berkata: 'Bah ido Tulang, baennai ido akka borumunai dang boi manjua molo nunga nidok hata'. (Karena itunya Paman, kalau dipinang putrinya orang paman sulit mereka untuk menolaknya).
Spontan kawan kami marga Sinurat dan Tarihoran bingung dan agak gusar mendengar perkataan bapak tersebut.
Tarihoran : Kenapa Begitu Bapa Uda, masa lae Silalahi ini Anak kambing Bapa Uda, kambing kan binatang! (merasa Geram).

Sinurat  : Ya Tulang kenapa kek gitu, apa itu tidak penghinaan, dan Ampara (Saudara) Silalahi ini pun kok tidak marah. Saya tidak terima kek gitu Tulang (Nada kesal).

Silalahi: Bah... Apa kalian tidak ngerti apa arti sebutan "ANAK NI HAMBING" itu?.

Tarihoran : Aku Tak maulah dibilang anak kambing.

Silalahi : Satu kebanggaan nya kalau di sebut kita Anak ni Hambingna, karena kita tidak pala banyak rasa segan, sungkan, malu-malu kepada orang yang menyebut kita Anak Kambingnya, karena kita sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga tersebut, apapun yang terjadi pada kita tetap bagian dari mereka, begitu juga sebaliknya.

Sinurat: Kalau memang suatu kebanggan kenapa tidak anak Gajah aja, atau Anak Harimau Aja Sekalian ampara biar makin Ngetrent.

Bapak : Benar yang dikatakan bere kami Silalahi ini, Begininya itu, sebagai tambahan yang di bilang bere kami ini, kenapa kami dibilang dia  Anak Ni Hambing nami?
Karena Ompungnya kawin sama Boru Limbong, Bapaknya kawin sama Boru Limbong, dan diapun sekarang kawin dengan Boru Limbong. Dan Boru Limbong ini Pun Horong (Kerabat dekat) kami juga yaitu LIMBONG SIHOLE  (Biasanya minimal 3x), Artinya Ompungnya, Bapaknya dan Dia menikah dengan Boru Tulangnya.

Tarihoran: Bapa Uda kenapa bukan Anak Gajah, Kerbo atau Kuda seperti yang lae Sinurat bilang tadi atau anak Harimau.

Bapak : Ompung-ompung (Nenek Moyang) kita Zaman dahulu kala, membuat contoh Kambing bukan hal main-main atau asal buat aja. Mereka terlebih dahulu menelitinya, kalau kata sekarang Seperti Riset terhadap kehidupan kambing tersebut.
Cobalah perhatikan kehidupan perkawinan kambing, buatlah kambing Jantan dalam kandang bersama kambing dari perkawinan mereka yang ada dalam satu kandang, dan ambil satu kambing perempuan lain yang cantik dari Sibolga, yang menurutmu lebih baguslah. Pasti kambing jantan tersebut akan memilih mengawini kambing perempuan yang ada dalam kandang yang masih kerabatnya tersebut dan mendapat anak yang banyak. Dan jelasnya kambing yang kamu bawa tadi tidak di kawininya. Tapi terkecuali tidak ada lagi kambing yang masih kerabatnya dalam kandang tersebut maka kambing tersebut mengawini kambing yang lain itupun punya waktu dan proses. Walaupun demikian kambing jantan tersebut berusaha mencari kambing yang masih kerabatnya, selagi masih ada terciumnya kerabatnya di sekitarnya, kambing tersebut tidak mau langsung mengawini kambing yang kamu bawa dari sibolga tadi.
Seperti Istilah : "DANG TUMAGON NADIHALAK, ADONG DOPE NADIHITA", Ha ha ha. (Bapak tertawa lepas, jadi semua yang ada di rumah pun jadi tertawa).

Silalahi: Karena itulah di sebut kami Anak Ni Hambing Tulang ini, kalau kami kawin dengan boru lain mungkin tidak taulah, karena menurutku Boru Limbong orang rumahlah yang paling cantik untuk saya nikahkan. Kalau perempuan marga lain saya merasa kurang Pas, ya kan Tulang?

Bapak: Hahaha.

Baiklah kita selesaikan kesalah pahaman tersebut, Anak Ni Hambingku, merupakan satu istilah dalam Tradisi Orang Batak yang mana, perkawinan kekerabatan antara Boru Tulang dan Seseorang yang masih bere Tulangnya yang Turun Temurun minimal 3 Generasi dan berturut-turut, maka ucapan Anak Ni Hambingku bisa digunakan. Kalau tidak berturut - turut, penggunaan istilah Anak Ni Hambingku tidak layak di gunakan.

HORAS

1 komentar: